Tahukah Anda bahwa hal yang sering membuat seseorang gagal itu adalah sebuah “ketakutan”? Ya, rasa takut inilah yang sering menjadikan seseorang terhenti, mundur, atau bahkan menyerah. Betapa banyak orang yang tidak mau bangkit berusaha karena takut. Takut gagal. Betapa banyak juga orang yang tidak berani mencoba melangkah untuk kedua kalinya karena takut. Takut mengecewakan. Ketakutan sering menghentikan kita untuk berusaha dan berjuang dalam kehidupan ini.
Apakah rasa takut dalam diri kita bisa dihilangkan? Tidak. Bukan itu persoalannya. Rasa takut tidak bisa kita hilangkan. Bahkan rasa takut itu adalah bagian tak terpisahkan dari penciptaan hidup kita. Coba kita bayangkan andai rasa takut itu hilang, tidak ada dalam pikiran kita, mungkin ketika kita menyebrangi jalan tak akan menoleh kanan dan kiri bukan? Jika rasa takut itu tidak ada tentu dengan sangat entengnya kita berjalan di jurang yang sangat terjal atau puncak gedung pencakar langit. Rasa takut juga yang menjaga kita untuk berhati-hati saat menaiki tangga. Rasa takut bukan untuk kita hilangkan. Yang harus kita lakukan adalah mengelola rasa takut yang ada dalam diri kita. Mana rasa takut yang harus ada dan mana rasa takut yang harus kita kikis dan pindahkan.
Rasa takut itu ada yang palsu. Rasa takut jenis ini yang harus kita buang jauh-jauh. Seperti takut akan gelap, takut akan hantu, dan yang sejenisnya. Rasa takut ini tidak seharusnya ada. Karena kita takut terhadap sesuatu yang nyatanya tidak ada atau tidak perlu kita takutkan. Ada juga rasa takut yang semu, yaitu takut akan hal-hal yang sebenarnya belum tentu terjadi. Seperti takut gagal. Ketika kita takut gagal sebenarnya kita takut gagal di masa yang bernama nanti, yang sebenarnya gagal itu belum tentu juga terjadi. Takut ditolak kalau melamar. Takut tidak laku kalau jualan. Takut salah kalau berbicara di depan umum. Takut omset menurut kalau menjauhi riba. Takut nggak dapat client kalau taat Syariat. Jenis takut ini adalah jenis ketakutan yang akan menghambat kita untuk maju dan berhasil.
Ciri orang sukses itu: “Act in spite of fear.” Sedangkan ciri orang gagal itu: “Fear stop them.”
Namun, ada juga rasa takut yang tidak boleh hilang, bahkan harus selalu ada. Takut pada Sang Pencipta. Yaitu takut akan azabNya ketika kita berbuat maksiat. Takut tidak ditolongNya ketika kita ingkat pada nikmatNya. Rasa takut ini harus kita jaga agar tetap ada bahkan wajib adanya. Sedangkan rasa takut yang palsu dan semu harus kita kikis habis.
Coba saja kita renungkan, betapa banyak ketidak-berhasilan diri kita, atau bisa jadi kegagalan hidup kita bermula dari rasa takut yang palsu dan semu tadi bukan? Maka, meski pun kita takut, teruslah melangkahlah. Jangan biarkan hidup kita berhenti berprestasi karena rasa takut. Teruslah berjuang, jangan sampai keberhasilan hidup kita tertahan hanya gara-gara rasa tekut berlebihan. Teruslah melangkah meski takut, karena hidup kita teramat berharga untuk dikorbankan. Salam Perubahan!
Asep Supriatna @AsepFakhri,
Life Performance Trainer