Beberapa tahun yang lalu ada peristiwa yang cukup berkesan dalam perjalanan hidup saya. Meski sudah sangat lama, peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga dalam hidup saya. Saat itu saya saya masih bekerja di sebuah perusahaan business coaching di Jakarta. Suatu hari, saya bersama team mau mengisi training personal development (pengembangan diri) di sebuah perusahaan di Jogjakarta. Sekitar 2-3 jam sebelum waktu boarding kami sudah berangkat dari rumah menuju bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng. Sengaja kami beri waktu cukup lama biar aman dan tenang di perjalanan, tidak terburu-buru.
Ternyata, tanpa diduga, jalanan menuju bandara macet total. Saya yang berangkat dari Bogor pun harus memutar arah melalui Tangerang, tidak lewat tol dalam kota – tol Bandara. Ada banjir di tol bandara, menurut berita yang saya terima. Bis yang saya tumpangi pun menuju arah Tangerang melalui Pondoh Indah. Dan ternyata, macet juga. Hampir 1,5 jam tidak bergerak. Saya terus berkomunikasi dengan teman team kantor. Hal serupa juga dialami dia. Wah, bisa-bisa telat nih sampai bandara. Pikir kami saat itu.
Pimpinan kami ternyata sudah sampai di Bandara. Kami coba hubungi beliau, bahwa kami terjebak macet dan ada kemungkinan telat. Kami mengira pimpinan kami akan mengiyakan alasan kami itu. Tanpa diduga, di balik telepon beliau memberi semangat, “Pasti ada cara agar bisa sampai Bandara tepat waktu!”
Ups, ternyata si boss justru berpikiran lain. Di saat kami fokus pada masalah yang sedang kami hadapi, yaitu macet, beliau malah menyuruh kami untuk memutar otak bahwa, pasti ada cara agar bisa sampai Bandara tepat waktu. Pimpinan kami minta kami fokuslah pada solusinya.
Akhirnya, alhamdulillah benar, kami pun bisa sampai di Bandara tepat waktu. Menurut Anda, solusi apa yang kami ambil saat itu? Ya, kami mencari ojeg dari Pondok Indah ke Bandara. Saat itu harganya sekitar Rp. 50.000,-. Tak apa pikir kami, yang penting tepat waktu sampai Bandara. Akhirnya, kami pun bisa berangkat ke Jogjakarta dengan pesawat sesuai jadwal.
Ternyata hidup ini sering sulit dan berat kita jalani karena seringnya kita berfokus pada masalah, bukan pada solusi. Kita seringnya berhenti pada problem yang dihadapi, bukan mencoba untuk memutar ide agar didapatkan penyelesaiannya. Kita sering bergumul dengan sulitnya, tanpa berpikir lebih dalam untuk mencari jalan kemudahannya.
Padahal, Allah Swt sendiri telah menjanjikan bahwa pada setiap kesulitan Dia sediakan kemudahan. “Maka sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya, bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nashrah 5-6)
Seperti sebuah kamera, fokus pastilah hanya ada pada sudut tertentu. Dan ketika kita membidik ke titik tersebut, titik itulah yang akan kita dapatkan, sedangkan titik yang lain tidak. Ketika kita berfokus pada masalah, maka masalahlah yang akan terus membesar kita dapatkan. Namun, ketika kita fokus pada solusinya, maka solusinya tersebut yang akan nampak dan tumbuh besar. Pada saat itulah kita bisa menikmati kehidupan ini.
Agar hidup Anda indah dijalani, fokuslah pada solusi bukan pada masalahnya. Fokuslah pada peluang penyelesaiannya, bukan pada problemnya. Fokuslah pada kemudahannya, bukan pada kesulitannya. Semoga hidupa Anda, kita semua, jadi lebih enjoy dijalani, jadi lebih mampu menghasilkan prestasi dan kesuksesan hidup. Selamat beraktivitas.