Di dunia ini ada banyak pencuri. Ada pencuri yang menggasak isi rumah kita; perhiasan, uang, dan harta lainnya. Pencuri ini disebut perampok. Ada juga pencuri yang mengambil dompet atau gadget kita di kendaraan umum; ini disebut pencopet. Bahkan, ada juga pencuri yang memblokade kendaraan besar kita lalu mengambilnya, ini disebut perompak. Semua jenis pencuri ini tentu berbahaya dan merugikan. Betul tidak?
Sebenarnya ada pencuri yang jauh lebih berbahaya dari ketiga pencuri itu. Pencuri apa? Pencuri hati? Bukan! Itu sih malah disukai oleh kaum muda. Pencuri yang sangat berbahaya itu adalah para pencuri waktu. Mengapa? Karena ia datang tak kita sadari bahkan kita yang membuat ia datang. Tapi efeknya bisa panjang bahkan seumur hidup.
Mari kita ilustrasikan. Kita yakin bahwa jatah hidup kita itu sudah ditentukan oleh Allah Swt. Kita pun yakin bahwa wawktu yang diberikan itu tak akan pernah kembali. Ia berjalan terus tanpa ada yang mampu menghentikannya. Saat ia lewat, ia tak bisa berbalik arah. Makanya tak mengherankan bahwa waktu itu adalah modal paling berharga dalam hidup kita. Karena kalau modal itu habis, artinya jatah hidup kita habis, itu namanya kematian. Saat kejadian itu datang, tak ada lagi kesempatan berbuat dan beramal.
Para pencuri waktu itulah yang selama kita hidup telah menghabiskan waktu kita untuk hal yang sia-sia. Seharusnya waktu (baca: modal) itu kita gunakan untuk hal positif, pencuri waktu justru sebaliknya. Apa saja para pencuri waktu dalam hidup kita? Misalnya ngerumpi. Jelas ini menghabiskan waktu kita, wasting time, pencuri waktu. Berapa lama waktu yang kita habiskan untuk ngerumpi atau nonton rumpian setiap hari? Coba bandingkan jika waktu itu kita gunakan untuk belajar dan mengasah kemampuan, tentu kualitas hidup kita akan beda bukan? Contoh lain. Gara-gara main game berlebih kita jadi kehilangan kesempatan untuk menuntaskan kerjaan. Gara-gara nongkrong kita jadi kehilangan peluang membaca kitabullah. Dan lain sebagainya.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Ya, berusahalah untuk sebisa mungkin menjauhi setiap perkataan dan perbuatan yang tiada guna. Baik untuk urusan dunia kita terlebih untuk urusan akhirat kita. Ingatlah Allah Swt memberi petunjuk kepada kita bahwa orang-orang yang beruntung itu salah satunya memiliki sifat berikut:
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al-Mukminun: 3)
Sahabat, yuk berubah, yuk berhati-hati dengan para pencuri waktu, karena ia lebih berbahaya dari para pencuri harta. Jika para pencuri harta mengambil apa yang kita punya, justru para pencuri waktu mengambil apa yang seharusnya kita punya di masa mendatang yang nilainya bisa jadi lebih besar dari apa yang kita punya hari ini.
Let’s Change!
Asep Supriatna,
Life Performance Trainer