Pagi ini begitu bahagia. Ada sebuah nasihat sekaligus penguat langkah yang dikirim oleh salah satu mentor saya, Pak Jamil Azzaini. Pesannya singkat namun sarat dengan hikmah.
“Mari kita jadikan training yang kita kemas sebagai ladang amal dan ladang dakwah kita.”
Beliau juga mengutip hadits bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
“Sesunguhnya penghuni langit dan bumi, semut yang ada di dalam lubang dan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yg mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR Imam At-Tirmidzi)
Tidak bisa dipungkiri aktivitas keseharian mengisi training dan seminar itu kadang membuat tubuh jadi lelah. Terlebih jika menemukan kondisi ruang pembelajaran yang tidak sesuai dengan harapan. Entah itu panas, sound systemnya bermasalah atau yang lainnya.
Ditambah misalnya ketika peserta training yang kita isi responnya tidak sesuai dengan ekspektasi awal. Perlu energi tambahan yang harus kita keluarkan sebagai trainer untuk bisa membuat mereka enjoy dan penuh semangat berada dalam ruangan training. Benar-benar hal tersebut dapat menguras tenaga dan pikiran. Efeknya, badan cepat lelah, hati pun bisa resah.
Nasihat di atas sungguh menjadi penawar. Seperti seteguk air di tengah padang pasir saat tubuh kehausan. Seperti seberkas cahaya lilin di tengah gulitanya malam. Ah, betapa kita ini sering menilai segala dengan takaran dunia, nilai yang kasat mata, nampak dan dirasakan langsung oleh tubuh kita. Padahal, nyatanya yang paling cepat membuat kita bangkit semangat adalah hal-hal yang ghaib (rahasia). Nasihat di atas adalah salah satunya. Pahala mengalir deras bagi para pengajar kebaikan.
Semoga training-training yang diberikan bisa menjadi ladang amal dan dakwah, menjadi ladang kebaikan. Seminar-seminar yang diisi menjadi saksi atas upaya menebar kebaikan di muka bumi. Semoga wajah-wajah di ruangan kelas pembelajaran kita menjadi pengundang hadirnya kebaikan tak terperi dari Sang Pencipta nanti. Ya Allah, mudahkan langkah ini untuk bisa menjadikan training-training kami sebagai ladang amal dan dakwah kami. Aamiin.