Makna Hijrah

Menurut hitungan kalender Hijriyah, hari ini adalah hari terakhir bulan Dzulhijjah 1435 H. Itu artinya, besok tanggal 1 Muharram 1436 H. Itu artinya pula sudah berganti tahun lagi. Sering diantara kita tidak begitu menyadari pergantian hari (tanggal), bulan bahkan tahun dalam kalender Hijriyyah. Kita lebih sering, populer dan mudah mengingat hitungan tanggal dalam kalender Masehi. Memang tidak dilarang kita gunakan penanggalan Masehi, tapi sungguh terlalu kalau kita tak mengetahui kalender Hijriyah.

Kalau ada pergantian tahun baru Masehi, biasanya orang-orang melakukan pesta dan hiburan untuk merayakannya. Orang juga banyak melakukan resolusi untuk tahun baru tersebut. Berbagai acara digelar untuk menyambutnya. Mulai dari pesta kembang abi, musik, panggung hiburan, hingga jalan santai dan sederet pesta lainnya. Apakah kita (Muslim) pun harus mengikuti kebiasaan seperti itu untuk menyambut tahun baru dalam hitungan Hijriyah?

Sayyiduna Umar bin Khattablah mengambil pendapat dan ide Sayyiduna Ali bin Abi Thalib dalam menentukan peristiwa apa yang dijadikan patokan awal penanggalan untuk kaum Muslim. Ternyata bukan peristiwa turunnya wahyu pertama, bukan pula peritiwa isra dan mi’raj, bukan pula peristiwa kelahiran Baginda Rasulullah Saw. Yang ditetapkan Umar bin Khattab adalah peristiwa Hijrahnya Rasulullah Saw dari Makkah ke Madinah untuk menjadi sandaran penanggalan dalam Islam. Tentu para Sahabat tahu betul peristiwa Hijrah sangat berpengaruh dan menjadi titik tolak kebangkitan Islam saat itu. Peristiwa hijrah pula menjadi peristiwa penentuan tegaknya kemuliaan Islam saat itu. Maka tak heran jika hal itu dijadikan patokan penanggalan dalam Islam.

Lalu apa yang harus kita lakukan saat terjadi pergantian tahun dalam Islam (Hijriyyah)? Tentu saja bukan pesta pora apalagi hiburan tanpa makna. Menyambut tahun baru Hijriyah haruslah dengan aktivitas yang bermakna dan penuh kebaikan. Di penghujung tahun 1435 H ini mari kita renungkan firman Allah berikut:

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)

Dari ayat di atas minimal ada 3 perenungan yang harus kita lakukan. Terlebih saat pergantian tahun ini, agar pergantian tahun tidak berlalu begitu saja tanpa makna.

Pertama, pergantian tahun menunjukkan betapa kita ini sebenarnya terus mendekat. Mendekat pada akhir kehidupan kita, yaitu kematian. Di pergantian tahun ini, mari kita renungkan betapa kita semakin mendekati saat dimana Allah akan pisahkan kita dengan kehidupan ini. Jatah usia kita makin berkurang karenanya. Dengan kata lain, kita melangkah dengan pasti menuju kematian kita nanti. Karena setiap kita pasti akan sampai pada titik itu.

Kedua, kita pun harus merenungkan apakah langkah kita di tahun lalu menjadikan diri kita menjadi dekat dengan Surga dan dijauhkan dari Neraka? Ataukah justru sebaliknya, dijauhkan dari Surga dan didekatkan dengan Neraka? Maka, pergantian tahun harus jadi evaluasi diri, harus jadi muhasabah diri. Sebagaimana pesan Umar bin Khattab, “Hisablah dirimu sebelum dihisab dan timbanglah sebelum ditimbang, bila itu lebih mudah bagi kalian di hari hisab kelak untuk menghisab dirimu dihari ini, dan berhiaslah kalian untuk pertemuan akbar, pada saat amalan dipamerkan dan tidak sedikit pun yang dapat tersembunyii dari kalian.”

Ketiga, dari ayat di atas harus juga dari perenungan, bagaimana dengan kualitas hidup kita. Seperti apa kesungguhan upaya kita. Sudahkah kita menjadikan kesuksesan akhirat menjadi titik utama hidup kita? Atau justru sebaliknya, kita menjadikan dunia segalanya dan akhirat alakadarnya? Seperti apa juga komitmen dan pengorbanan kita. Jangan-jangan kita lebih condong pada tarikan dunia, sementara kita tak seberapa untuk mengupayakan urusan akhirat kita. Jangan-jangan, benarlah dunia telah menipu kita.

Sahabat perubahan, tiga pesan hijrah ini semoga menjadi bekal kita untuk menikmati dan menjalani tahun baru hijiyah ini. Semoga kita menjadi pribadi yang paham betul bagaimana makna hijrah, yaitu berubah jadi lebih baik. Yuk Berubah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 − 2 =

Related Posts

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top