Anda pasti pernah naik kendaraan, apapun itu namanya. Sepeda, motor, mobil, perahu, kereta api, hingga pesawat terbang. Yang tidak semua orang bisa melakukannya adalah mengendarainya. Betul tidak? Ada yang baru bisa sepeda, ada juga yang belum bisa mengendari mobil. Ada juga yang bisa mengendari mobil, tapi tak bisa mengendarai sepeda motor. Atau bisa jadi juga, bisa mengendarai sepeda, motor bahkan mobil, tapi belum bisa mengendari pesawat terbang. Memang tiap kendaraan memiliki standar minimum kemampuan agar bisa mengendarainya.
Bukan mau bahas cara mengendari kendaraan itu sih. Hari ini yuk kita bahas bagaimana mengendarai hidup kita sendiri.
Ternyata, hidup ini seperti kendaraan. Kita sendiri ada sopirnya, masinisnya, pilotnya. Sebagai sopir, pilot kehidupan kita, kita harus bertanggung jawab atas beberapa hal.
Pertama, kita bertanggung jawab atas tujuannya. Kita harus jelas menuju ke mana kendaraan hidup kita ini. Semakin jelas tujuannya, semakin mudah juga kita mencar jalan yang tepa untuk menujunya. Semakin kabur tujuannya, semakin kabur juga bayangan jalan yang akan kita tempuh. Tujuan menjadi sangat penting dalam perjalanan hidup kita. Karena sejatinya, itulah sebenarnya hidup kita kenapa ada. So, sebagai sopir atau pilot kita harus tahu betul akan ke mana kendaraan yang bernama “diri kita” ini akan melaju.
Kedua, kita pun harus bertanggung jawab atas pilihan jalan yang kita lalui. Setiap jalan punya tantangan masing-masing. Ada jalan yang dekat, tapi macet. Ada juga jalan yang lancer tanpa hambatan, tapi jaraknya lebih jauh. Ada juga jalan yang harus bayar (TOL). Hidup juga demikian. Setiap jalan yang kita pilih, kita tempuh, kita harus bertanggung jawab atasnya. Itu adalah pilihan hidup kita. Yang terpenting adalah bagaimana kita mencara jalan terbaik untuk sampai ke tempat tujuan kita.
Ketiga, kita pun harus bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi selama perjalanan itu berlangsung. Bisa jadi perjalanan kita tanpa hambatan, lancar dan selamat sampai tujuan. Bahkan tepat waktu seperti yang diharapkan. Itu tentu perjalanan ideal yang kita dambakan. Kehidupan yang lancar, sukses bahkan sesuai dengan target kerja kita. Namun, adakalanya perjalanan kita menemui jalan yang terjal. Tanpa kita duga, ternyata jalanan berlubang. Tanpa kita duga ternyata ban kendaraan kita bocor. Sebagai sopir/pilot kendaraan hidup kita, kita harus bertanggung jawab penuh. Termasuk kita pun harus bertanggung jawab apa yang harus kita lakukan ketika kejadian yang tak diharapkan itu terjadi. Tentu kita harus dengan rela memperlambat laju kendaraan, kita pun harus rela mengganti ban yang bocor, bahkan kita pun harus rela mengantri saat kemacetan terjadi.
Keempat, kita pun harus bertanggung jawab untuk terus melakukan perbaikan kualitas pengendalian kita. Termasuk melakukan evaluasi atas apa yang sudah kita lalui. Sebagai sopir kita harus meneliti apakah jalan yang dilalui sudah benar ataukah tidak. Jika benar, kecepatan berapa yang akan kita tempuh berikutnya agar sampai di tujuan dengan tepat waktu. Jika salah, kita harus putar pikiran, jalan mana yang harus kita tempuh. Begitu seterusnya. Hingga pada saatnya nanti kita sampai di tempat tujuan selamat dan sesuai harapan.
Selamat menikmati perjalanan hidup Anda yang mengesankan. Nikmatilah segala kejadiannya dan bertanggungjawablah atas setiap yang didapatkannya. Yuk berubah, yuk terus memperbaiki diri.
==============================
ingin mengundang Asep Supriatna menjadi trainer/pembicara di perusahaan Anda, silakan hubungi kami di 858-6764-6625 atau add pin kami 288e1ed7, kami siap hadir memberikan inspirasi untuk perbaikan kinerja team Anda.
follow twitter kami: https://twitter.com/asepfakhri
kunjungi website kami: https://asepsupriatna.com/
like fanpege kami: https://www.facebook.com/
==============================