Menjemput Jodoh

Beberapa waktu yang lalu saat berlangsung Pemilu 9 April, saya membaca sebuah status di jejaring sosial, “Hari ini kamu milih siapa? Kalau aku milih kamu yang mau bawa aku ke penghulu.” Ada juga yang sedikit agak puitis mengungkapka. Masih juga di jejaring sosial:Selalu kutemukan ia dalam tiap malam-malamku pada-Nya, entahlah ini sebuah petanda atau hanya rindu yang tak bisa direda.”Malah ada yang sedikit guyon meski maknanya sama aja, “Mobil ada ada gandengannya, aku kapan yah?”

Masalah jodoh, pendamping hidup, pernikahan, pasangan, memang menjadi isu dan bahasan paling sensitif bagi para joblowan dan jomblowati. Tiap hari, setidaknya sering kita lihat, berbagai status di jejaring sosial media bisa kita lihat yang senada dengan kalimat di atas. Tentunya dengan berbagai gaya. Ada yang sedikit melankolis, ada yang sedikit menggerutu, ada bahkan yang sedikit santai saja. Tapi tetap saja ketika masalah ini dibahas jadi sangat ngena.

Bagi sahabat-sahabat yang sedang menanti hadirnya pendamping hidup, tak ada salahnya untuk mengikuti tips “menjemput jodoh” berikut ini:

Pertama, luruskan niat sejak awal untuk apa pernikahan yang akan dibina nanti. Apakah hanya sekedar mengungkapkan perasaan cinta dan sayang, ataukah semata untuk menggenapkan agama yang kita punya. Untuk meluapkan hasrat, ataukah untuk menyempurnakan pahala di sisi Sang Maha Penyayang. Ini penting. Karena segala hal kebaikan harus diawali dengan niat yang baik.

Kedua, buatlah visi dan target hidup. Semakin jelas semakin baik. Baik dari sisi seperti apa jodoh yang diharapkan, parasnya, akhlaknya, ilmunya dan yang lainnya. Tak terlarang jika kita memiliki standar ini. Yang perlu diingat, bahwa tak ada manusia yang sempurna. Meski banyak kurangnya, bisa jadi dia menjadi jodoh terbaik karena kitalah yang menjadi penyempurnanya. Selain itu, tetapkan juga visi keluarga sebelum kita berkeluarga. Itu akan sangat membantu ketika calon pendamping itu datang.

Ketiga, buatlah pesiapan yang maksimal. Tak harus ideal, tapi minimal kita sudah mempersiapkan. Bagi Anda yang perempuan, persiapkan diri Anda untuk menjadi istri dan ibu bagi anak-anak Anda kelak. Ilmu dan keahlian apa yang diperlukan untuk itu. Pelajari dan kuasai lebih dini. Bagi Anda para lelaki, persiapkan mental dan fisik Anda. Apa saja ilmu dan kemampuan yang harus Anda punya untuk menjadi suami, ayah dan kepala keluarga yang baik. Bersibuklah dengan persiapan ini, bukan sibuk mengungkap kegalauan hati di sosial media. Hehehe.

Keempat, selalu berserah diri kepada Allah Swt. Karena Dialah Dzat yang Maha Segalanya. Mintalah selalu petunjuk dan kemudahan dariNya. Saat ada lintasan nama di hati Anda, mintalah cahaya dariNya agar pilihan tidak salah. Ketika ada nama yang bersarang di hati Anda, segeralah minta petunjuk Dzat Yang Maha Menunjuki.

Semoga empat hal di atas membantu Anda yang sedang menanti datangnya yang didambakan. Mulai hari ini tak perlu risau dengan penantiannya, tapi riaulah dengan persiapannya. Sudahkah kita memantaskan agar jodoh itu datang seperti yang diharapkan. Atau, kita hanya menanti dengan kalut di hati, tapi jodoh tak pernah kita jemput dengan upaya sepenuh hati. Empat hal ini menurut saya bukti bahwa kita serius untuk menjemput jodoh. Semoga Allah memberi yang terbaik. Karena sosok yang baik hanya layak bagi yang baik. Selamat menjemput jodoh terbaik! Yuk berubah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen + nine =

Related Posts

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top