Sebentar lagi negeri ini akan beralih kepemimpinan. Berganti penguasa. Akankah ada perubahan berarti ke depannya?
Pagi ini, saya bukan sedang membahas analisa soal kepemimpinan baru di negeri ini. Pagi ini mari sedikit kita renungkan arti dari pemimpin itu sendiri. Bisa jadi, kita sering mendengar kata pemimpin tapi belum benar-benar tepat memaknainya. Atau bisa jadi kita pun memahami kata pemimpin yang ternyata sangatlah sempit mengartikannya.
Jika kita menilai bahwa pemimpin itu hanya jabatan dalam sebuah hierarki struktural, Anda salah besar. Sejarah memperlihatkan bahwa seseorang yang disebut pemimpin atau berjiwa pemimpin tidaklah semata lahir dari sebuah jabatan. Bahkan, ada beberapa orang yang justru mampu memimpin bukan karena memiliki jabatan atau kekuasaan. Tapi orang ini begitu mudah menggerakan orang, mengendalikan orang bahkan mempengaruhi orang di sekitarnya. Lalu seperti apa pemimpin itu?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemimpin dimaknai sebagai orang yang memimpin; atau yang ditunjuk untuk memimpin di sebuah organisasi. Terlepas dari definisi ini, kata pemimpin sebenarnya memiliki arti yang sangat luas. Mari kita menimbang masalah dengan sabda junjungan kita.
Untuk itu, mari kita renungkan sabda Rasulullah Saw terkait hal ini. Rasulullah Saw bersabda, “SETIAP KALIAN adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. SEORANG AMIR (penguasa) yang mengurus keadaan rakyat adalah pemimpin. Ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang rakyatnya. SEORANG LAKI-LAKI adalah pemimpin terhadap keluarganya, di rumahnya. SEORANG WANITA adalah pemimpin atas rumah suaminya. Ia akan diminta pertanggungjawaban tentang hal mereka itu. SEORANG HAMBA adalah pemimpin terhadap harta benda tuannya, ia akan diminta pertanggungjawaban tentang harta tuannya. Ketahuilah, kamu semua adalah pemimpin dan semua akan diminta pertanggung jawaban tentang kepemimpinannya. (HR. Bukhari)
Dari hadits di atas kita bisa mengambil pesan bahwa pemimpin itu ada di pundak siapa saja. Dia ada di pundak penguasa, yang dengannya ia memimiliki tanggung jawab untuk mengurus kepentingan rakyatnya. Bagaimana ia menjadikan rakyatnya makmur, tentram dan sejahtera. Bagaimana ia mengelola sumber daya yang ada di negerinya untuk kepentingan rakyatnya. Dia (pemimpin) pun ada di pundak seorang lelaki, yang dengannya ia bertanggung jawab atas setiap orang yang menjadi tanggungannya (anak, istri dan keluarganya). Bagiaman ia bersikap terhadap keluarganya. Bagaimana ia mencari nafkah untuk kehidupan keluarganya. Bagiamana ia bisa menjadi teladan dan membina keluarganya. Dia (pemimpin) pun ada di pundak seorang wanita, yang dengannya ia bertanggung jawab atas keadaan rumah tangga juga harta suaminya. Bagaimana ia mengelola harta suaminya, mengatur kehidupan rumah tangga, menjaga anak-anak dan mendidiknya. Dia (pemimpin) pun bahkan ada di pundak para pekerja, yang dengannya ia bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan kepadanya, atau harta yang diamanahkan kepadanya dari tuan/majikannya. Bagaimana ia menuntaskan pekerjaan yang diberikan majikannya. Bagaimana ia menjaga harta/perusahaan majikannya.
Dengan demikian pemimpin itu bukan hanya tentang jabatan. Pemimpin itu bukan tentang sekedar tahta. Pemimpin itu bukan hanya tentang hierarki. Pemimpin itu ternyata tentang tanggung jawab, amanah dan kewajiban. Oleh karenanya Rasulullah Saw menggambarkan bahwa setiap kita adalah pemimpin. Satu hal lagi yang tidak boleh kita abaikan bahwa setiap pemimpin itu akan dimintai pertanggung jawaban.
Sahabat, hidup kita tentu tidak akan lepas dari hal ini (pemimpin dan tanggung jawab). Kita hidup dalam lingkaran ini, bahkan kita bergerak dalam ranah ini. Sebagai pribadi yang ingin terus berubah menjadi lebih baik, kesadaran bahwa kita ini adalah pemimpin akan memudahkan langkah perubahan dalam hidup kita. Kesadaran bahwa kita ini pemimpin, minimal untuk diri kita, keluarga kita juga pekerjaan dan bisnis kita, akan menjaidkan langkah kita semakin hati-hati dan tidak asal pilih. Karena, kita ini adalah pemimpin. Tentu pemimpin itu harus benar langkah, benar cara pandangnya, benar pula pilihannya. Karena pemimpin itu adalah panutan bukan atasan. Dan ingatlah pula kita akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinan yang ada di pundak kita.
Jadi siapakah pemimpin itu? Ya, pemimpin itu adalah Anda, Saya dan kita semua.