Merindukan Impian dengan Pemantasan

Tiap kita pasti punya impian. Ada yang sudah jadi kenyataan, bisa jadi juga ada yang belum jadi nyata. Berharap punya pendamping hidup, berharap ingin punya penghasilan segini dan segini, ingin punya rumah dan kendaraan sendiri, ingin berangkat umrah dan berbagai impian lainnya. Itu lumrah dan wajar, karena memang manusia diberikan β€œhasrat” untuk memiliki dan melakukan sesuatu.

Ngomong-ngomong tentang impian, saya juga punya salah satu impian keluarga, yaitu berangkat umroh, harapannya sih bisa di tahun ini. Mohon doanya ya. Apalagi saat tadi malam tiba di Sukabumi jam 10 malam, lihat di tv siaran langsung shalat tarawih dari Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Duh, rindu dan harap itu kian membuncah, pingin ke sana deh bareng keluarga. Semoga Allah memperkenankan. Saya pun mendoakan semoga sahabat semua bisa berangkat ke tanah suci bersama keluarga dan orang tercinta.

Sahabat, seperti apapun impian kita, dan seperti apapun saat ini kejadiannya, tetaplah berbaik sangka pada Allah, semoga impian itu segera jadi nyata. Karena bisa jadi masih banyak impian kita yang belum jadi nyata. Betul tidak? Tapi, ingatlah, Allah yang Maha Tahu kapan waktu yang tepat untuk mewujudnya impian kita. Allah juga yang Maha Tahu, impian apa yang terbaik untuk kita. Kita hanya berharap, Allah yang memutuskan waktu dan bentuknya.

Lalu, tugas kita apa?

Tugas kita mempersiapkan diri, memantaskan diri, agar Allah menilai kita pantas dan layak mendapatkan apa yang kita harapkan itu. Banyak diantara kita fokus pada impiannya saja, harapannya saja tanpa mau melakukan prosesnya. Padahal, hanya yang layak yang akan Allah beri hadiah indah. Dan hanya yang memantaskan yang Allah perkenankan setiap permintaan. Sekali lagi, tugas kita memantaskan diri.

Bagi sahabatku yang sedang menunggu pasangan hidup, teruslah berbaik sangka pada Allah dan berharap yang terbaik sambil melakukan pemantasan diri. Pantaskan dengan ilmu keluarga, pantaskan dengan pendewasaan, pantaskan dengan kesiapan. Tak perlu banyak galau dan resah atas persoalan nikah. Fokus saja pada pemantasan. Jangan terlalu banyak curhat masalah jodoh, fokus saja pada pendewasaan diri menjemput jodoh. Semoga Allah memberi pasangan terbaik di waktu juga yang terbaik. Jodoh itu pasti bertamu kok. In syaa Allah.

Bagi sahabatku yang ingin penghasilannya bertambah, teruslah berharap pada Allah, jaga ketaqwaan, sambil dibarengi dengan pemantasan. Pikirkanlah apa yang akan membuat kita pantas dibayar lebih tinggi, apa yang membuat kita pantas diberi lebih banyak, apa yang membuat kita pantas untuk digaji lebih besar. Lakukan itu, wujudkan itu, insyaa Allah otomatis gaji kita bertambah, penghasilan kita meningkat. Nggak percaya? Cobain saja. Karena kalau kita hari ini gaji kita sekian, penghasilan kita sekian, ya itu yang Allah nilai pantasnya kita dapat segitu. Itulah nilai kita. Itulah pantasnya kita. Hehehe.

Ini berlaku untuk setiap harapan kita. So, teruslah berharap kepada Allah, bermohon kepada Allah tiada henti sambil kita lakukan proses memantaskan. Selalulah bertanya dalam diri saat berupaya dan berdoa. Pantas tidak saya mendapatkan semua itu? Apa yang akan membuat kita layak mendapatkannya? Layak tidak kita menerima pengkabulan harapan itu? Lakukan hal itu. Dan pastikan kita melalui prosesnya.

Semoga setiap harapan kita jadi nyata, pada saat yang tepat, waktu yang tepat dan bentuk yang tepat sebagaimana yang Allah kehendaki. Karena pada saat itu kita memang sudah pantas mendapatkannya. Merindulah akan harapan dengan pemantasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − six =

Related Posts

Begin typing your search term above and press enter to search. Press ESC to cancel.

Back To Top